Mengharukan, Seorang Ayah Muslim Maafkan Pembunuh Putranya
ILC - Sebuah kisah mengharukan datang dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Seorang ayah muslim, Abdul-Mumin Sombat Jitmoud dengan besar hati memaafkan tersangka pembunuh anak laki-lakinya saat menjalani persidangan di Pengadilan kota Lexington, Negara Bagian Kentucky, AS.
Pelaku pembunuhan anak laki-laki Abdul-Mumin adalah Trey Alexander. Ia tega menghilangkan nyawa Salahuddin Jitmoud saat tengah bekerja mengantar pizza.
Persidangan mengharukan itu terekam dalam sebuah video yang diunggah ke youtube oleh ilmfeed.com.
Dalam video terlihat Abdul-Mumin memanggil Trey dengan sebutan anakku dan keponakanku. Menandakan bahwa Abdul-Mumin Sombat Jitmoud benar-benar memaafkan Trey.
" Anakku, keponakanku, aku memaafkanmu atas nama Salahuddin dan ibundanya. Saya tidak menyalahkanmu atas kejahatan yang telah kau lakukan, saya tidak marah kepadamu telah menjadi bagian dari yang menyakiti putra saya. Saya marah pada Iblis, saya salahkan Iblis yang menyesatkanmu dan membuatmu melakukan kejahatan mengerikan ini. Saya sungguh merasa iba pada orangtuamu, mereka membesarkan kamu dan ingin kamu menjadi sukses. Kesuksesan kamu adalah kesuksesan mereka, kebahagiaan kamu adalah kebahagiaan mereka. Sekarang mereka harus menangis akibat kejahatan mengerikan (pembunuhan) yang telah kamu lakukan. Pemaafan dan pengampunan adalah hadiah terbesar dalam Islam. Saya harus mengeluarkan semua perasaan saya untuk memaafkan orang yang telah menjahati keluarga saya." Ucap Abdul.
Ibunda Trey yang menemani anaknya saat persidangan tak kuasa menahan tangis saat mendengar penyataan dari ayah korban, Abdul-Mumin Sombat Jitmoud.
Usai persidangan, kejutan lain diberikan si ayah dengan hati besar itu. Dia....
Ayah Itu Memeluk Si Pembunuh Anaknya
Di akhir persidangan, Abdul-Mumin Sombat Jitmoud memeluk Trey dan terdengar suara tangisan sang ibu serta bisikan pemaafan dari Abdul-Mumin Sombat Jitmoud kepada Trey.
Meski sang ayah dari korban sudah memaafkan, namun pengadilan tetap memutuskan agar Trey tetap menjalani hukuman selama 31 tahun.
Bagi banyak orang, mungkin memaafkan seseorang yang telah membunuh anggota keluarganya adalah hal yang mustahil dilakukan.
Sumber : https://www.dream.co.id
No comments: