Perbandingan Harga dan Nutrisi Makanan Tradisional vs Kekinian Ini Bakal Membuatmu Melongo!
ILC - Jika dulu kuliner tradisional hanya dimasak dan disajikan sekedarnya, kini muncul berbagai inovasi baru yang membuat pelanggan pangling pada tampilan makanan jadul itu. Mulai dari modifikasi bahan, inovasi tampilan, dan memperunik penyajian, makanan tradisional nampak memiliki nilai dan kelas yang lebih tinggi ketimbang tempo lalu. Bisa kamu lihat ya guys, sekarang muncul tren makanan tradisional dipadu keju, warna-warni coklat, hingga hazelnut.
Nah, seiring transformasi kuliner jadul menjadi kekinian ini, tentu terdapat perubahan nilai gizi pun nilai jualnya. Sebagai konsumen, paling-paling kita cuma memperhatikan bentuk, rasa, atau harga, namun longgar pada informasi gizi. Penasaran bukan mana kira-kira yang lebih bergizi antara makanan tradisional kekinian dan makanan tradisional biasa? Yuk intip infonya berikut.
Nasi Goreng Biasa vs Nasi Goreng Keju
Dianggap menjadi makanan praktis dan lezat di segala suasana, nasi goreng populer di tanah air bahkan digandrungi wisatawan mancanegara. Makanan ini pun nggak luput dari inovasi yang kini sedang berkembang. Kalau dulu nasi goreng dengan 100 gram nasi, bumbu dan sebuah ceplokan telur mangandung sekitar 365 Kkal, 13 gram protein, 16,3 gram lemak, dan 39,8 gram karbohidrat. Sedangkan jika nasi goreng tersebut diberi lelehan keju, kandungan nutrisinya menjadi 528 Kkal, 24.4 gr gram protein, 26,45 gram lemak, dan 22,25 gram karbohidrat. Sedangkan harga nasi goreng biasa sekitar Rp15000 hingga Rp20000, saat diberi lelehan mozzarella dan keju naik hingga mencapai harga Rp35000.
Ayam Geprek vs Ayam Geprek Keju
Berasal dari daerah Yogyakarta, ayam geprek merupakan makanan lokal yang disukai masyarakat dan kini sudah ada di hampir semua kota di Indonesia. Menyajikan ayam tepung yang digeprek hingga setengah hancur dengan ulekan sambal rawit, makanan ini laris manis dengan harga umum Rp15.000. Dan saat dihitung kandungan nutrisinya ada sekitar 287 Kkal, 31 gram protein, 15,7 gram lemak, 1,7 gram karbohidrat, dan 99 mg kalsium dalam sepotong ayam ini.
Nggak lama setelah ayam geprek booming, muncul inovasi baru yang kekinian dengan tambahan lelehan topping keju. Lebih mahal Rp10000 dari bentuk aslinya, ayam geprek modifikasi ini dibandrol seharga Rp25000. Nah untuk nutrisi dari sepotong ayam memiliki kandungan energi sebesar 450 Kkal, 42,4 gram protein, 25,85 gram lemak, 82,5 gram karbohidrat, dan 487,5 mg kalsium. Jadi, ayam geprek kekinian memang lebih mahal ketimbang ayam geprek klasik. Namun nutrisi yang terkandung di dalamnya juga lebih besar.
Ketan Kelapa Parut vs Ketan Susu Aneka Topping
Berawal dari jajanan tradisional yang disajikan dengan parutan kelapa, ketan kini muncul dan dimix dengan susu, eskrim, dan topping. Inovasi penambahan topping membuat harga jual ketan yang mulanya Rp 7000 menjadi Rp26000. Nah untuk kandungan gizi ketan plus santan dan susu kental saja adalah 336 Kkal 688 gram protein, 4,7 gram lemak, 59,98 karbohidrat, dan 121,5 kalsium. Sedangkan ketan plus susu plus eskrim dan toping memiliki 546,8 Kkal, 10,88 gram protein, 17,2 lemak, 80,58 gram karbohidrat, dan 244,5 mg kalsium. Jelas banget lho ya perbedaannya.
Pisang Goreng vs Pisang Goreng Lapis Coklat
Jauh sejak zaman penjajahan, negara kita telah mengenal camilan pisang goreng. Umumnya dimakan sambil bersantai, pisang goreng biasanya diminum dengan secangkir kopi atau teh. Namun kini, pisang goreng bukan cuma dilapisi tepung biasa, melainkan menggunakan tepung roti khusus. Selain itu, di atas pisang pun diberi berbagai olesan seperti selai cokelat, keju, hingga greentea.
Sumber : http://www.boombastis.com
No comments: