VIDEO, Apakah Anjing Bisa Berbicara Seperti Manusia? Ini Buktinya


ILC - Ada pertanyaan sederhana. Apakah manusia bisa mengerti bahasa anjing? Pertanyaan itu masih menjadi perdebatan menarik mengenai keunikan sebuah bahasa.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tergantung bagaimana kita mendefinisikan sebuah bahasa dan dengan siapa kita melakukan komunikasi.

Melansir Big Think, Senin (24/7), sejauh yang sudah diketahui, hewan tidak memiliki sistem sinyal bahasa, seperti tata bahasa, sintaksis (tutur bahasa), dan unit suara.

"Kata adalah bahasa yang terbatas, sementara kalimat tidak terbatas. Manusia memiliki aspek kreatif dalam mengerti bahasa hewan, dengan menggunakan respon pada rangsangan," kata Victoria Fromkin, ahli bahasa Amerika Serikat, di University of California Los Angeles, AS.

Fromkin menambahkan, sementara anjing memiliki banyak cara untuk memberitahukan sesuatu kepada manusia. Misalnya dengan mengibaskan ekor, gonggongan, berjalan berputar-putar.

"Biasanya semua itu dilakukan oleh anjing saat pemiliknya pulang kerja. Itu dilakukan untuk menunjukkan kalau anjing ingin makan, mau jalan-jalan, dan lainnya," ujarnya.

Fromkin juga menyampaikan, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh anjing itu membuktikan bahwa anjing memahami bahasa manusia.

"Anjing memiliki kecerdasan seperti anak manusia yang berusia dua sampai tiga tahun. Usia dimana kebanyakan anak-anak mulai belajar percakapan dan berbicara dengan kalimat sederhana," jelasnya.

Sedangkan David Bellos, ahli bahasa dari Princeton University, di AS, mengatakan baru-baru ini ada penemuan baru pada anjing berjenis border collie bernama Rico. Anjing itu mampu memahami lebih dari 200 kata benda.

"Hasil itu memang seperti lelucon. Kesenjangan antara manusia dan anjing bukan pada tata bahasa dan tutur bahasanya. Tapi, seberapa jauh kita memahami makna dari bahasa masing-masing," ujar Bellos.

"Saya pikir kita harus sedikit lebih memahami kompleksitas dan variabilitas sebuah sitem komunikasi hewan. Dan juga harus bisa membedakan apa yang bahasa dan bukan bahasa," tambah Bellos.








Sumber : https://www.arah.com







No comments:

Powered by Blogger.