Jangan Anggap Enteng Kehilangan Sandal di Masjidil Haram


ILC - Insiden kehilangan sandal kerap dialami jamaah haji atau umroh yang berada di Tanah Suci. Kehilangan sandal jepit yang harganya tak terbilang mahal, mungkin adalah sesuatu yang dianggap lumrah di Indonesia.

Tapi, jika kehilangan sandal terjadi saat beribadah di Masjidil Haram Mekkah, sebaiknya jangan disepelekan. Meski yang hilang hanya jenis sandal jepit sekalipun.

Ketika kejadian ini terjadi di Masjidil Haram, jangan dianggap enteng karena cukup berisiko. Beberapa jamaah, terlebih di musim haji yang padat, sempat menjalani perawatan di klinik kesehatan karena gejala kaki yang melepuh.

Ini terjadi karena jamaah yang memiliki jarak pemondokan (maktab) lebih dari 300 meter memaksakan diri pulang ke maktab tanpa alas kaki.

Nah, untuk para jamaah yang mengalami insiden kehilangan sandal semacam ini ada beberapa tips yang dapat dilakukan. Berikut ulasannya.

1. Jangan mengambil sandal milik jamaah lain. Ingat, sekecil apapun perbuatan mengambil tanpa izin adalah tindakan mencuri. Sangat disayangkan apabila dilakukan di masjid yang suci.

2. Hubungi teman atau ketua rombongan jamaah, mintalah tolong membawakan atau membelikan sandal. Harga sandal japit di Mekkah berkisar 5 riyal atau sekitar Rp20.000.

3. Jangan memaksakan diri untuk pulang ke pemondokan atau maktab tanpa alas kaki. Hindari sikap takabur dan menyombongkan diri.

4. Suhu panas Kota Mekkah saat musim haji bisa mencapai 50 derajat di siang hari dan 35 derajat di malam hari. Berjalan kaki di atas suhu panas tentu akan membuat kaki melepuh, apalagi jika tanpa alas kaki.

5. Agar tidak kehilangan sandal, pastikan jamaah mencatat nomor pintu dan meletakkan sandal di rak yang telah disediakan. Catat pula nomor rak sandal tempat kamu menaruhnya. Jangan coba-coba menaruh sandal selain di rak. Karena petugas kebersihan akan mengumpulkan sandal tersebut dan meletakannya di tempat yang mungkin saja jauh dari pintu masuk Masjidil Haram tempat kamu masuk.


Sumber : https://travel.dream.co.id/

No comments:

Powered by Blogger.