Nyeri Perut, Ada Tusuk Gigi Bersarang di Usus Besar Wanita Ini


ILC, Australia Ahli bedah dikejutkan dengan adanya tusuk gigi yang bersarang di usus besar seorang pasien. Pasien itu adalah seorang wanita pensiunan asal Australia yang datang dengan keluhan nyeri perut.

Nyeri perut yang dirasakan sangat menyakitkan. Dokter pun mendiagnosis penyakit pasien dengan divertikulitis akut, sebuah kondisi yang menyebabkan dinding usus besar menjadi meradang.

Untuk menyembuhkan penyakit tersebut, pasien harus dioperasi. Namun, ahli bedah terkejut karena menemukan benda asing di dalam perut pasien. Benda asing itu berupa tusuk gigi. Tusuk gigi inilah yang menyebabkan pasien berusia 70 tahun ini merasakan nyeri perut.

Sebelum operasi, wanita tersebut mengalami nyeri perut selama empat kali dalam sebulan. Saat operasi, ahli bedah menemukan bagian usus besar pasien telah membengkak.

Kondisi membengkak itu dikarenakan usus besarnya tertusuk oleh tusuk gigi. Adanya tusuk gigi tidak diketahui ahli bedah sebelumnya, dilansir dari News, Kamis (4/1/2017). Pemindaian (CT scan) rutin yang dilakukan sebelum operasi tidak mendeteksi adanya benda asing di dalam usus pasien.

Ketika disampaikan adanya tusuk gigi di dalam usus kepada pasien itu setelah operasi, pasien lansia tersebut tidak mengakui, kalau dirinya memakai tusuk gigi atau makan makanan yang disajikan dengan tusuk gigi.

Tidak sadar menelan


Laporan kasus tusuk gigi yang bersarang di usus pasien wanita tadi diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ).

Para dokter, Shanesh Kumar, Ramin Mehdipour, Asiri Arachchi dan Antony Cass, yang menangani pasien mengatakan, setengah pasien yang menelan tusuk gigi memang tidak menyadari kalau mereka telah menelan tusuk giginya.

Untuk itu, petugas medis harus mempertimbangkan untuk memeriksa benda asing pada pasien yang menderita nyeri perut. Sebelum operasi, pemeriksaan seperti endoskopi dan CT scan harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mendiagnosis kondisi nyeri perut secara akurat.



Sumber  : http://health.liputan6.com

No comments:

Powered by Blogger.