Santri di Berau Tewas saat Atraksi Lindas Mobil, Terungkap 6 Faktanya



ILC, BERAU- Kabar duka dari dunia pendidikan kembali terjadi. Pelepasan dan perpisahan kelas IX Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Kholil yang terjadi di Jalan Limunjan, RT 21, Kelurahan Sambaliung, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Utara, menimbulkan korban jiwa.

Acara wisudah siswa yang lulus ditambahi dengan Atraksi bela diri dari Pagar Nusa mengakibatkan salah satusantri berinisial Rangga (16) meninggal dunia akibat terlindas.

Inilah 6 fakta kejadian santri meninggal dunia pada saat aksi gilas.

1. Pihak pondok pesantren sempat bungkam


Pengelola pondok pesantren memilih untuk bungkam.

Bahkan seorang pria di lokasi acara, sempat meminta salah seorang jurnalis televisi yang merekam kejadian itu, untuk tidak menayangkannya.

“Rekaman itu sudah diminta Polres Berau, katanya untuk bahan penyelidikan,” ungkap Widi dari Berau Vision yang dikutip dari Tribunkaltim.co

Bahkan, pihak RSUD Abdul Rivai, tempat korban dilarikan setelah kecelakaan sempat enggan memberikan komentar terkait kondisi korban yang dilaporkan tewas akibat luka dalam.

2. santri yang terlibat


Ada enam santri yang terlibat dalam atraksi, yakni Rangga, Jodi, Khairul, Ambar, Asdar dan M Nur.

3. Dihadiri oleh Bupati


Acara wisuda siswa MTS Al Kholil, di Pondok Pesantren Al Kholil pada Kamis (4/5/2018) dihadiri oleh Bupati Berau, Muharram.

4. Tidak dilindungi alat pengaman dan belum pernah latihan


Dalam rekaman video telihat dengan jelas saat Atraksi berlangsung ke enam santri yang juga murid dari perguruan Pagar Nusa tidak di lengkapi pengaman.

Berdasarkan informasi yang beredar menyebutkan, beberapa peserta aksi belum pernah melakukan latihan sebelumnya sehingga mereka pun tidak kuat menahan beban kendaraan yang melindasnya.

5. Sempat dilarikan ke rumah sakit


Saat kejadian, awalnya para santri tampak baik-baik saja ketika mereka dilindas motor trail.

Namun aksi berlanjut ketika sebuah mobil bak terbuka, melindas tubuh mereka dengan ban depan dan belakang bagian kiri.

Sementara ban bagian kanan tetap berada di tanah.

Laju kendaraan sempat tersendat ketika melindas 2 orang pertama.

Setelah mobil selesai melewati tubuh mereka, empat orang lainnya langsung berdiri.

Sementara Rangga dan Jodi terlihat tak sadarkan diri.

Mereka lalu dilarikan ke rumah sakit RSUD Abdul Rivai dan nyawa dari Rangga tidak terselamatkan.

6. Polisi periksa saksi

Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit, melalui Kasatreskrim, AKP Andhika Dharma Sena mengatakan, sejauh ini pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari enam orang saksi.

"Saksi-saksi dari kelompok bela diri dan pengelola pesantren. Kami mengajukan pertanyaan, kegiatannya seperti apa, prosedurnya bagaimana? Itu yang sedang kami dalami," ujarnya.

Ditanya apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa yang memakan korban jiwa ini, dia mengatakan, kasus ini masih dalam penyidikan sehingga belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.

Selain memeriksa sejumlah saksi, Polres Berau juga mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman video salah satu stasiun televisi lokal yang merekam aksi tersebut.



Sumber : https://today.line.me/ 

No comments:

Powered by Blogger.