Tantang Kesetiaan, Pegawai Diimingi Uang Pesangon Rp70 Juta
Tapi si bos meminta karyawan berpikir matang sebelum mengambil tawaran itu.
ILC – Amazon punya solusi untuk karyawan yang sudah tak mau bekerja lagi di perusahaannya. Raksasa e-commerce itu rela merogoh uang hingga ribuan dolar AS sebagai pesangon.
Tapi, perusahaan yang dirintis oleh Jeff Bezos ini punya satu syarat yang harus dipenuhi oleh karyawan yang bersangkutan. Mereka takkan pernah lagi melamar di perusahaan ini.
“ Kami ingin orang-orang yang bekerja di Amazon, ingin berada di sini. Dalam jangka panjang, tinggal di suatu tempat yang tidak diinginkan itu tidak sehat bagi karyawan kami dan perusahaan,” kata juru bicara Amazon, Melanie Etches.
Etches mengatakan perusahaan menawarkan pesangon sebesar US$2 ribu (Rp28,34 juta) untuk karyawan yang telah bekerja penuh selama setahun. Tawarannya meningkat hingga US$1.000 (Rp14,17 juta) per tahun masa bekerja dengan penghasilan maksimal US$5 ribu (Rp70,84 juta).
Sekadar informasi, program ini bernama Pay to Quit dan pertama kali dibuat oleh distributor sepatu online, Zappos, pada 2009.
Zappos hanya memperpanjang penawaran kepada karyawan terbarunya dalam beberapa minggu pertama kerja dan bonus berhenti sebesar US$1.000 (Rp14,17 juta).
Amazon mengatakan mereka tidak ingin karyawan menerima penawaran tersebut. Bahkan, di headline memo, tertulis perkataan bos Amazon, Jeff Bezos, yang meminta karyawan untuk tidak mengambil penawaran ini.
“ Tujuannya untuk mendorong orang-orang sejenak dan berpikir tentang apa yang benar-benar mereka inginkan,” kata dia.
Pakar karier, Michael Burchell, mengatakan sistem pay to quit tidak selalu mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras, tetapi juga menangani masalah komitmen untuk tinggal.
“ Jika memilih untuk tidak mengambil uang dan tetap tinggal, itu berarti kamu berkomitmen untuk organisasi dan pekerjaan,” kata Burchell.
Sumber : https://www.dream.co.id/
No comments: